Jumat, 06 Februari 2015

kota ternyaman didunia, MELBOURNE (AUSTRALIA)

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah. 

Perjalananku kali ini memang benar-benar diluar dugaan. Beneran deh, kejadian ini membuktikan untuk kesekian kalinya kalo Allah itu memang Maha Baik. Sesuatu hal yang kita anggap tidak mungkin, dengan hanya meminta kepada Allah, dan kalau Allah menghendaki maka semuanya bisa berubah dengan mudah dan tiba-tiba menjadi skenario yang sangat indah.

Jadi awal ceritanya gini. Akhir februari 2014 lalu, aku dan keluarga merencanakan untuk pergi umroh. Rencana ini sudah direncanakan jauh-jauh hari dari tahun 2013.

Tiba-tiba, di awal tahun 2014 aku mendapat disposisi dari atasan kalo aku akan dikirim untuk training di Melbourne Australia. Aku salah satu dari 8 orang dari seluruh cabang yang akan dikirim kesana. Dalam hati senengnya bukan main. Akhirnya pasporku bakal kepakai lagi. Hehee..

Tapiii.. sayangnya jadwal keberangkatan training itu di pertengahan maret! Dueeeenngg..!! Tabrakan sama jadwal umrohku... astagfirullah..

Saat itu belum ada temen dan atasan di kantor yang tau kalo aku mau umroh, jadi perasaanku beberapa hari setelah itu benar-benar campur aduk. Hingga akhirnya aku mulai sadar. Mungkin ini cobaan buatku. Aku baru sadar mungkin Allah mencoba mengujiku apakah benar-benar mantap untuk pergi umroh atau bakal tergoda dengan liburan gratis ke Australia itu. Eh, training maksudnya. Hehee..

Dan akhirnya, aku ikhlas melepas jatah training itu. Aku kemudian menghadap bosku untuk menjelaskan bahwa aku tidak bisa ikut training dan mempersilahkannya untuk menunjuk penggantinya. 

Setelah berdiskusi beberapa saat, aku dan atasanku sepakat untuk menawarkan jatah training itu kepada salah satu temanku yang kebetulan memang belum pernah pergi untuk training ke luar negeri. 

Tapi, ternyata dia tidak bersedia dengan alasan beberapa hal yang tidak bisa dipaksakan. Setelah itu sepenuhnya aku serahkan kepada bosku untuk memilih penggantinya.

Hingga akhirnya waktu umrohku tiba. Aku benar-benar sudah tidak memikirkan training itu. Umrohku selama 12 hari benar-benar aku maksimalkan untuk ibadah. Tapi sebagai hamba yang biasa, disana aku memanjatkan beberapa doa. Naaah, saat aku sedang berdoa ini itu di depan ka'bah, tiba-tiba terpikir olehku tentang training itu lagi. Dalam hati, aku berdoa, "Ya Allah, kalau menang training itu rejeki ku, memang baik buat ku, semoga saja aku bisa tetap berangkat Ya Allah. Tapi kalo memang yang terbaik aku nggak berangkat, aku ikhlas Ya Allah."

Daaan ternyataaaa.. saat aku pulang dari umroh, jadwal training benar-benar ditunda!!! Allahuakbar..

Jadi saat rombongan training akan mengajukan visa, penyelenggara training yang ada di Australia menginfokan kalo mereka harus menunda acara training itu dan baru bisa mengadakannya di bulan September.  Buahahahaaa... luar biasa kan skenario Allah.

Ditambah lagi ga tau kenapa bosku memilih untuk mengosongkan jatahku dan tidak mencari pengganti. Benar-banar bukti untuk kesekian kalinya kalo Allah benar-benar Maha Baik!

Dan akhirnya, aku punya waktu untuk mengajuan visa. Setelah mengirimkan ini itu dalam waktu 2 minggu visapun sudah ditangan dan... jadi berangkat ke ausiii..!!! hehehee..

September pun tiba. Aku dan rombongan berangkat dari bandara Soekarno Hatta jam 11 malam wib menggunakan pesawat Garuda. Setelah guling-guling di pesawat sekitar 7 jam akhirnya kami sampai juga di Bandara Melbourne. Saat itu jam 8 pagi waktu sana atau jam 6 wib.



Ternyata proses imigrasi di Australia lumayan lebih ribet ya kalo dibandingin di eropa. Disini kita harus ngisi form yang menyatakan bahwa kita nggak membawa barang-barang yang dilarang. Misalnya obat tradisional, rokok, miras, barang antik tradisional semacam ukiran kerajinan tangan, dan banyak yang lainnya. Kalau kita membawa, ngaku aja, nanti kita akan diarahkan ke jalur lain untuk dibuka barangnya. Kalau masih memenuhi syarat dalam hal jumlah (nggak terlalu banyak), maka kita masih diperbolehkan. Tapi untuk beberapa barang yang memang dilarang, jelas pasti bakal ditinggal disana.

Dari Bandara kami langsung menuju ke tempat training. Jadi kali ini kami mengikuti training conveyor belt di parbrik ANSIR. Setelah mbahas ini itu dan praktek, sore harinya kami menuju ke Hotel. Kami menginap di Hotel Mercure yang ada di jl Swanston, tepat ditengah kota. 




Oiya, Melbourne ternyata kota ternyaman didunia untuk ditinggali lhoh sesuai survei dari Economist Intelligence Unit Global Liveability tahun 2012 dan 2013. Mari kita buktikan!

Setelah istirahat sebentar, kami langsung menjelajah kota dan tujuan pertama kami adalah Skydeck 88 di Menara Aureka. Menara Eureka ini sekitar 2 km dari hotel kami. Kami memilih untuk berjalan kaki kesana. Oiya kalau mau jalan-jalan disini cek dulu di hotel ada kartu gratis kayak dibawah ini nggak. Ini adalah kartu sakti buat para turis di Melbourne. KArtu yang bisa ngasih diskon untuk para turis. Kartunya ini gratis lhoh, hehee bagus ya sistem marketingnya.


Disepanjang perjalanan ke Menara Aureka, kesimpulannya rapi dan bersih! Khas luar negeri pokoknya. Dan setelah melewati sungai Yarra, akhirnya kami sampai juga.









Dari menara Eureka kami naik ke lantai 88 dan bisa dengan jelas melihat keseluruhan kota Melbourne. Alhamdulillah cuaca sore itu cerah jadi ya bagus pemandangannya. 












Setelah matahari mulai tenggelam, kami langsung kembali ke hotel. Diperjaanan pulang kami lewat jembatan cintanya Melbourne. Setelah sholat magrib dan mandi, kami keluar untuk mencari makan. Alhamdulillahnya ada restauran Indonesia di dekat hotel. Cuma sekitar 50 meter. Restauran ini namanya Nelayan. Orang Indonesia yang pernah tinggal di Melboune pasti tau retauran ini. Makanan yang disediain disini macam-macam, masakan rumahan semua. Mirip warteg tapi warteg yang ada rendangnya. Heheee. Disinilah rekor rendang termahal yang pernah aku beli. Kalau dirupiahin sekitar 150 ribu rupiah/porsi. Huhuuu.. Tapi sebenernya porsi dagingnya super jumbo. Kalau kita makan dirumah aku yakin bisa untuk 3 kali makan.






Setelah makan malam kami menjelajah kota sendiri-sendiri. Ada yang balik kehotel untuk istirahat, ada yang belanja, dan ada yang nongkrong aja di depan hotel sambil ngerokok. Aku sih milih keliling kota sambil foto-foto. Ini hasilnya.














Hari kedua setelah training kami kembali berkelana. Kali ini kami jalan-jalan ke Healesville Sanctuary, kebun binatang yang ada di luar kota Melbourne. Sepanjang perjalanan kesana pemandangannya bagus banget. Bukit-bukit dengan rumput hijau dan perkebunan anggur. Katanya sih kalau orang Melbourne weekend pada kesini untuk makan siang dan menikmati anggur segar. Kalo aku kemaren mampir ngopi aja sih.








Healesville Sanctuary sendiri lumayan luas. Disini kami benar-benar diajak menikmati alam. Binatang yang ada juga sangat banyak macamnya. Tentunya yang spesial adalah Kangoroo dan Koala. Disitulah aku baru tau kalau koala itu dibalik muka lucu tersimpan sifat yang sangat jelek. Jadi dia tu dari 24 jam cuma melek 4 jam itupun diisi dengan makan. Selebihnya dia habiskan waktu untuk tidur pulas. Ahahahaa raja tidur ternyata.

Satu lagi yang aku dapat dari sana, ada tulisan didepan kandang kangoroo yang membuat saya tersenyum. Jadi Autralia menjadikan kangoroo sebagai lambang negara mereka  karena moto mereka seperti ini "kangoroo selalu berjalanan kedepan dan tidak bisa sama sekali berjalan ke belakang, seperti itulah negera kami melangkah menuju masa depan yang lebih baik". Hehee kira-kira seperti itu lah tulisannya.














Setelah puas, kami kembali ke hotel dan langsung istirahat. Malam ini kami isi makan malam di restauran india. Sebenarnya restauran Indonesia di Melboune itu lumayan banyak. Tapi karena kami pengen suasana yang baru, maka kami nyari makan di restauran India.


Hari ketiga, karena training sudah selesai jadi kami punya acara bebas dari pagi. Kali ini aku memilih untuk jalan-jalan sendiri lagi keliling kota. Benar-benar keliling kota. Tujuan pertamaku adalah Old Melbourne Gaol. The Old Melbourne Gaol adalah museum yang merupakan bekas penjara yang pernah menjadi tempat mengeksekusi pembunuh berantai dan tempat 133 orang dihukum gantung selama Perang Dunia II. Jadi karena rada ngeri sama tempatnya dan harga tiketnya, ahahahaaaa jadi ya aku foto-foto diluar aja.



Tujuanku yang kedua adalah 3 tempat sekaligus yang berdekatan. Carlton Garden, Royal Exibition Building, dan Melbourne Museum. Carlton Garden ini adalah taman yang luas banget yang ada di depan Royal Exibition Building. Pagi-pagi disini untuk olahraga atau sekedar nyantai bener-bener nyaman banget deh. Rumput hijau, pohon-pohon besar, air mancer, pokoknya bisa bikin pikiran fresh. Nah klo Royal Exibition Building tu semacam JCC nya Melbourne. Temenku yang kuliah di Melbourne University pernah cerita kalau gedung ini sering dipakai buat pameran bahkan untuk ujian dan acara wisuda universitasnya. Bangunannya bagus. Klasik tapi masih sangat terawat.







Di belakang Royal Exibition Building persis, disitulah Melbourne Museum. Melbourne Museum ini isinya aku ga tau, soalnya emang cuma masuk sampai lobi, ahahahaa.. Tapi dari lobinya aja udah banyak hal yang dipamerkan, dan tentunya bagus-bagus. Sayang aku ga ada waktu banyak.





Selanjutnya tempat yang aku tuju adalah Etihad Stadium, markasnya Manchester City! Ahahahahaaa, kebetulan stasion di Melbourne ini emang lumayan banyak dan salah satunya bernama Etihad Stadium. Dari depan Carlton Garden aku naek tram gratis untuk menuju ke Etihad Stadium. Di Melborne itu memang ada satu jalur tram yang gratis. Jalurnya mengelilingi kota. Bedanya dengan tram yang berbayar adalah tram yang gratis itu tramnya udah jadul banget, jalannya pelan, dan kecil. Di jam-jam tertentu tram gratis ini selalu kelihatan full. Ya namanya gratis, hehee..

Sampailah aku di Etihad Stadium. Dan akupun langsung copot jaket, aku sengaja pakai baju Mancehster City biar benar-benar kayak di Manchester. Ahahahaaa.. Tepat didepan stadion inilah pelabuhan. Tempatnya enak buat nongkrong dan santai. Pepohonan disitu tertata rapi banget, bagus. 









Sebenernya masih 1 lagi tempat yang mau aku datengin, Melbourne Star, London eyenya Melbourne atow Bianglalanya sana. Tapi karena waktunya mepet, akhirnya aku langsung balik ke hotel. 


Jadi rencananya setelah makan siang, kami mau berangkat ke Phillip Island.

Setelah makan siang di Nelayan, kami langsung melesat dengan bus besar ke Phillip Island. Kami menggunakan AAT kings travel untuk kesana. Setelah 2 jam perjalanan, sampailah kami di Phillip Island. Sepanjang perjalanan pemandangannya bagus. Pedesaan dan pegunungan khas luar negeri banget. Padang rumput dengan peternakan sapi. 




Dan tibalah kami di Phillip Island. Aku baru tau kalau Phillip Island tu ternyata guede banget! Kirain kayak pulau-pulau kecil macam di kepulauan seribu gitu, hehee. Ternyata dari ujung ke ujung aja sekitar 30 menit. Di pulau inilah kalau Moto GP Ausralia digelar. Sayang kemaren gerbangnya lagi ditutup. Jadi ya lewat doang. 

Kami menikmati banget sepanjang perjalanan di Phillip Island. Apalagi saat masuk ke Phillip Island nature park. Alamnya masih bebas banget. Banyak kangoroo kecil (lupa apa itu namanya), burung-burung, hewan khas Australia semua hidup bebas disini. Pemandangannya juga luar biasa pas ngelewati jalan kecil di pinggir tebing pantai.










Dan perjalanan kami di tutup dengan menyaksikan pinguin parade. Pinguin parade inilah sebenernya inti dari perjalanan kami ke Phillip Island. Jadi kami duduk santai di pinggir pantai sampai waktunya matahari terbenam sambil menanti para penguin yang pulang ke sarangnya. Lucu pokoknya pengiun-penguinnya. Bergerombol datang dari laut yang entah seharian mereka menjelajah sampai mana untuk mencari makan, setelah petang mereka pulang ke sarangnya. Bentuk penguinnya kecil-kecil. Penguin yang ada di Phillip Island ini memang jenis penguin terkecil yang ada di dunia. Nggak sampai 50 cm tingginya. Sayang disini kami tidak diperbolehkan memfoto. Itu karena dulunya banyak yang memfoto dengan camera dan flash yang akhirnya membuat para penguin ketakutan. Tapi dengan seperti itu benar-benar jadi bisa menikmati setiap detiknya. melihat mereka jalan megal megol, ada yang berantem pas di depan sarangnya, ada yang kayak lagi nyanyi, ada juga penguin yang nggak berani mendekat karena cuma sendiri hingga akhirnya baru berani ke sarangnya setelah ada serombongan penguin datang





Setelah benar-benar gelap, kami akhirnya pulang. Sampai Melbourne sekitar jam 9 malam dan kami langsung nyari makan malam.

Hari Terakhir, dari pagi kami langsung menjelajah ke Queen Victoria Market. Yap, saatnya belanja!!

Sebenernya kalo mau beli oleh-oleh tidak harus disini. Di jalan deket hotel kami sebenernya juga lumayan banyak toko oleh-oleh. Tapi disinilah pusatnya untuk belanja. Tentunya yang disini lebih murah-murah. Sebenernya gampang sih ngeliat barang mahal dan murah, kualitasnya keliatan jelas dari luar. Biasanya sih yang murah-murah itu buatan cina. Yang mahal biasanya buatan cina juga, heheheee ini beneran. Tapi kalo yang mahal biasanya ada tulisannya "Australia Souvenir, design from australia made in china". Tapiada juga deng yang benar-benar buatan Australia. Biasanya tulisannya Australian Made. Kalo yang itu sih dijamin bagus barangnya, dan tentunya juga paling mahal.

Belanja disini juga harus tau jam bukanya. Jadi toko-toko disini bukanya antara jam 9 sampai jam 4 sore doang. Nggak tau kenapa kayak gitu tapi bagus juga sih, merek atetap menyisihkan waktu yang banyak untuk keluarga mereka.

Satu tips untuk belanja di Queen Victoria Market. Belanja di tempat orang Indonesia aja, dan tawar, pasti dapet yang lebih murah. Di Queen Victoria Market ini memang ada beberapa penjual yang asli Indonesia. Katanya sih mereka cuma menjualkan barang, bukan pemilik. 



Setelah siang datang, aku ketemu dengan temenku. Temen kerjaku dulu yang sekarang lagi kuliah di Melboune University. Kami lalu makan siang di restauran Bali dekat Queen Victoria Market. Disini kami makan iga bakar. Sumpah itu enak banget! hehee.. Setelah ngobrol lama kami berpisah. Aku lanjutkan penjelajahanku di Queen Victoria Market. Setelah belanja berakhir, aku sempetin santai-santai dulu di taman dekat Queen Victoria Market, namanya flagstaff garden. Disinilah salah satu momen terenjoy yang pernah aku rasain. Menikmati sore sambil tiduran dirumput dan melihat orang-orang bermain di taman. Kayak yang ada di film-film gitu, heheee.. Oiya dideket Queen Victoria Market ini juga ada Universitas khusus yang percaya manusia berasal dari monyet, hadeehh..




Setelah hari mulai gelap, aku kembali ke hotel. Malam ini jadwalnya perpisahan dengan orang factory. Kami katanya mau diajak makan di restauran Bali. Buahahaha bali lagi? aku sempet kaget karena berpikir jangan-jangan tempatnya sama dengan yang tadi siang, padahalkan pengen pengalaman baru. Eh ternyata tempatnya beda. Yang ini tempatnya diluar kota. Daerah mana aku nggak tau, tapi lebih ke daerah perumahan. Tempatnya kalo yang ini benar-benar khas Bali. Lagu yang yang diputar lagu gamelan Bali. Pelayannya orang Indonesia semua dengan pakaian Bali. Dan disinilah aku bertemu dengan gado-gado termahal sedunia, per porsinya 150rb saja! heheheee.. Tapi makanan disini lebih beragam dan enak. Dan tentunya mahal pastinya. Untung dibayarin, ahahahaaa..

Hari kelima, petualangan kami di Melboune berakhir sudah. Kami serombongan di jemput jam 6.30 pagi untuk berangkat ke bandara. Setelah melewati macetnya jalanan menuju bandara, antrian check in dan antrian imigrasi yang super panjang, akhirnya jam 10 pagi kami masuk juga ke pesawat yang akan membawa kami kembali ke tanah air. Oiya, kalo di perjalanan pesawat, pemandangannya bagus banget juga lhoh. Jarang ada pemandangan kayak gini di Indonesia. Gurun pasir dengan pantai pasir putih dan laut warna biru muda. Indah banget deh pokoknya.


Dan akhirnya, kami sampai juga di Jakarta. Kesimpulannya, Melbourne emang terbukti nyaman!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar